Masih Ada Hari Esok....????

Sabtu, 22 Mei 2010
Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf,dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa." 

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia.Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja.
 
Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."
Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi.
 
Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.
 
Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya.. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.
 
Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu Dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.
 
Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membelibunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya. " Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya.
 
Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.
 
Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat.

Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cintakamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya.

Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka. 

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand,dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah Jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang Tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.

============ ========= ========= =========
Yang ingin dikatakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari itu tidak pernah akan datang. 

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu
»»  READMORE...

Jalur Kereta

Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. 
Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif. 

Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain. 

Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya?

Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil. Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional. 

Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya. Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. 

Di kantor, di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut. 

Seorang teman yang men-forward cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut.
 
Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.
 
Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer dan sesuatu yang populer tidak selalu benar".
»»  READMORE...

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???*

Terlampir kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari sebuah millis (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV) Semoga kita dapat mengambil pelajaran.

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???*

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno,Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri ReksadanadiIndonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. Silahkan baca dan dihayati.

**MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT** - - -

Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya..... istri & calon istri juga boleh. Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran menyuapi dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.

Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
 
Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun,dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
 
Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
 
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata"Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak......, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" 
 
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2"sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan
bapak menikmati masa tua bapak,dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian". 
 
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya."Anak2ku ......... kalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian.

Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian Tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno, merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan  pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
 
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita."Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi(memberi waktu,tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan.

Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya,apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

BILA ANDA MERASA BAHAN RENUNGAN INI SANGAT BERMANFAAT BAGI ANDA DAN BAGI ORANG LAIN, SAMPAIKANLAH INI KETEMAN, FAMILY DAN KERABAT ANDA LAINNYA SEMOGA BERMANFAAT..
»»  READMORE...

Makna Cinta

Makna Cinta

Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang
alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya,
ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,
saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya
mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta
berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang
anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya
dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya
kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis
dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta
yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya
kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", tanya suami saya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya
inginkan," jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya,
tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak
dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan
darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk
merubah pikiran kamu?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,"Saya punya
pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan
saya, saya akan merubah pikiran saya :
"Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing
gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan
mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya
besok." Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar
kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi
susu hangat yang bertuliskan ......
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan
saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya.
"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap
bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki
kamu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi
'aneh'. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di
rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang
saya alami."
"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca
buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga
mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong
mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu."
"Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri
pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan
warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."
"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di
tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat
air mata kamu mengalir.
"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih
dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah
diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu,
saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain
yang dapat membahagiakan kamu."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi
kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.
"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya.

Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya
untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya
sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."
"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya
masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan
mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu
bahagia."
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan
pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti
kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih
dari dia mencintai saya.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur
hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat
memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu
sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita
bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari
pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".
»»  READMORE...

Keagungan Sang Bunda

Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkan- nya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaan- nya?

Mencaci maki-nya?

Melawan-nya?

Memukul-nya?

Mengacuhkan- nya?

M eni nggalkan- nya?

Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,

Memberikan ASI waktu kita bayi,

Mencuci celana kotor kita,

Menahan derita,

Menggendong kita sendirian.


Disaat ibumu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya..tangannya tak dapat hapuskan a irma ta mu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan..bayangkan ibumu sudah tiada..apakah kamu cukup membahagiakannya. .apakah kamu pernah berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya...kirim pesan ini pada semua...itupun kalau kamu sayang ibumu dan mau mengingatkan teman2mu


Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.

2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.

3. Hiduplah dengan sederhana.

4. Berikan lebih banyak (give more)

5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)


SADARILAH bahwa di Dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi...
Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita…
»»  READMORE...

"Cukup Itu Berapa?"

"Cukup Itu Berapa?"
Sebuah renungan :
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih
kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya."Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"
 
Aku tak suka bibirku..kurang seksi. Aku ingin seperti Angelina Jolie.
cid:_2_076EC67C076EC2940006F79D4725753F
Di saat yang sama seseorang berharap...

Tuhan, berikanlah aku bibir yang normal...

cid:_2_076ECE10076ECBBC0006F79D4725753F
Aku ingin mataku berwarna biru..Akan lebih cantik bila aku punya mata berwarna biru..
cid:_2_076ED61C076ED3C80006F79D4725753F
Di saat yang sama seseorang berharap..

Tuhan, kenapa kau tidak berikan aku sepasang mata untuk melihat...

cid:_2_076EDDC4076EDB700006F79D4725753F
Aku oleskan pewarna dan kurawat jari-jariku agar selalu tampil cantik
cid:_2_076EE52C076EE2D80006F79D4725753F
Di saat yang sama seseorang bersyukur...

Tuhan, kau hanya berikan aku 4 jari, namun aku mensyukurinya. ..

cid:_2_076EECEC076EEA980006F79D4725753F
Aku akan ke salon, creambath dan hairspa agar rambutku tampil cantik
cid:_2_076EF454076EF2000006F79D4725753F
Di saat yang sama seseorang menangis..

Tuhan, kenapa aku diberikan kepala dengan ukuran yang berbeda....

Kalau seperti ini, rambut seperti apapun akan terlihat aneh...
cid:_2_076EFEA8076EFC540006F79D4725753F
Di saat yang sama seseorang bersyukur...

Tuhan, kau tak memberikan aku tangan dan kaki..namun aku bahagia aku masih bisa berkarya...

cid:_2_076F0684076F04300006F79D4725753F
Sesungguhnya tubuh kita adalah hal yang berharga
Tak peduli apapun warnanya, apapun ukurannya, apapun bentuknya...
Syukurilah itu sahabat...

Karena di luar sana masih banyak yang mengharapkan mendapat fisik yang lengkap...
Kau lah ciptaan Tuhan yang terbaik...

Kau yang tampan
Kau yang cantik
Syukurilah itu..walaupun itu hanya sementara...

Sahabat dengarlah... jutaan orang di luar sana ...
Berharap bisa melihat...
Berharap bisa mendengar...
dan berharap bisa berbicara... .
Seperti kita....

Kau tak pernah mengerti..
Dan tak kan pernah mengerti...
Sadarlah sahabat...
Bahwa sesungguhnya kau tidak kekurangan.. ..
Semoga bermanfaat.
»»  READMORE...

BFI FINANCE


Kami perusahaan Multifinance terbaik Indonesia membuka lowongan untuk menjadi :
MARKETING

Syarat :
  1. Pria/Wanita, min 20 tahun
  2. Pendidikan min SMU
  3. Motivasi TInggi
  4. Lebih di sukai yang berpengalaman di bidang Marketing
Benefit :
Gaji Tetap, Komisis, Bonus, Program Reward, Tour Wisata & Training Profesional.

Surat Lamaran bisa diantar ke PT.  BFI Finance JL HR Subrantas KM 12,5 PEKANBARU (Depan RS Jiwa Tampan) dan paling lambat diterima seminggu setelah lowongan ini terbit (22 Mei 2010)

Source : Riau Pos
»»  READMORE...